Namun bila hubungan seks dilakukan menjelang masa ovulasi, maka sperma Y yang mempunyai kecepatan bergerak yang tinggi dapat mencapai sel telur yang sudah matang, sementara sperma X tertinggal jauh di belakang. Cara ini memungkinkan untuk lahirnya anak laki-laki. Dengan metode asam dan basa: Metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Hanya dengan mengetahui “suasana” dalam vagina, maka Anda bisa mengusahakan agar kelak bayi dilahirkan jenis kelaminnya sesuai yang Anda inginkan. Jika hubungan seks dilakukan saat suasana vagina dalam kondisi basa, maka kemungkinan besar bayi yang akan dilahirkan berjenis kelamin laki-laki. Namun sebaliknya, apabila saat hubungan seks dilakukan saat vagina dalam kondisi asam maka kemungkinan besar bayi yang akan dilahirkan berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk mendapatkan anak laki-laki, lakukan hubungan dari arah belakang. Posisi ini membantu sperma cepat masuk ke saluran vagina, rahim, dan saluran telur. Hubungan seks diarahkan agar penis mencapai vagina secara penuh. Dengan demikian, kromosom Y pada sperma akan melewati lingkungan asam di vagina dan dapat secara cepat mencapai sel telur. | | Metode pengaturan pola makan: Pola makan ternyata juga dapat menentukan jenis kelamin. Jika menginginkan jenis kelamin laki-laki, sebaiknya calon ibu perbanyak makanan yang mengandung kalium dan natrium. Seperti buah-buahan, ikan terutama ikan laut. Jika menginginkan anak perempuan makanlah makanan yang kaya kalsium dan magnesium, contohnya kacang-kacangan, susu atau cokelat yang bebas garam. Sebaiknya, 1,5 bulan sebelum saat konsepsi yang direncanakan sudah mulai mengonsumsi jenis makanan tersebut sebanyak-banyaknya. | | | | Mengatur jumlah sperma yang dihasilkan: Di klinik fertilitas, ada cara tertentu untuk menghitung jumlah sperma. Jumlah sperma yang sedikit lebih cenderung menghasilkan bayi perempuan. Sedangkan jumlah sperma yang banyak akan menghasilkan bayi laki-laki. Untuk mencapai jumlah seperma yang sedikit dapat dilakukan sejumlah cara. Misalnya sarankan suami untuk menjaga suhu di daerah genital agar tetap tinggi. Kenakanlah celana berbahan tebal, seperti denim, atau celana dalam yang ketat. Atau suami dapat mandi air hangat sebelum melakukan hubungan seks. Selain itu, lakukan hubungan seks sangat sering agar kuantitas sperma berkurang. Sebaliknya, jika ingin mencapai jumlah sperma yang banyak, dapat melakukan hal yang sebaliknya. Batasi frekuensi hubungan seks, dan jagalah suhu daerah kemaluan agar tetap sejuk dan Anda juga sebaiknya melakukan mandi air dingin sebelum melakukan hubungan seks. | | Metode orgasme: Istri yang mengalami orgasme lebih awal dibandingkan suami memungkinkan pasangan mendapatkan bayi lelaki. Sebab, saat orgasme, perempuan akan memproduksi cairan yang bersifat basa yang justru merupakan lingkungan yang baik untuk kehidupan sperma Y. | | Melalui teknologi Preimplantation Genetic Diagnosis (PGD): Selain dapat mewujudkan impian untuk memperoleh buah hati dengan jenis kelamin tertentu, teknologi ini juga menguntungkan untuk mendeteksi dan mengatasi penyakit yang diwariskan secara genetis. PGD dimulai dengan proses pembuahan di luar rahim, yang dikenal dengan istilah in vitro fertilization (pembuahan di cawan petri). Setelah pembuahan sukses dilakukan, dokter akan menyeleksi bakal embrio yang telah dikembangkan, juga, dalam cawan petri. Tentu saja yang dipilih adalah embrio yang sehat, yang tidak membawa gen penyakit keturunan. Untuk tujuan menyeleksi jenis kelamin, proses tadi ditambah memilih embrio yang membawa gen jenis kelamin yang diharapkan, laki-laki atau perempuan. Embrio yang membawa gen jenis kelamin yang tak sesuai dengan keinginan orang tua tak dipilih, tidak diimplantasi ke dalam rahim. Jadi, keuntungan teknologi ini, dengan satu kali proses, dua tujuan dapat dicapai. Embrio yang sehat dan jenis kelamin sesuai kehendak. |
| (MEMPEROLEH ANAK PEREMPUAN) * Membasuh Vagina dengan Air + Cuka Untuk meningkatkan kadar keasaman vagina, basuhlah daerah itu dengan 1 gelas air yang sudah dicampur 2 sendok makan asam cuka. Lingkungan vagina bersuasana asam diharapkan dapat mematikan sperma Y sehingga sperma X selamat sampai tujuan. Volume sperma X yang banyak dapat meningkatkan kemungkinan menghasilkan anak perempuan. * Hindari Orgasme Saat melakukan hubungan intim, usahakan agar ejakulasi terjadi sebelum istri mencapai orgasme. Tanpa orgasme, sekresi alkalis (pengeluaran substansi yang membuat daerah vagina bersifat basa) tidak terjadi dan ini akan membuat sperma Y mati sehingga menguntungkan sperma X yang punya daya tahan lebih baik. * Posisi Muka Bertemu Muka Hubungan intim dengan posisi saling berhadapan, istri di bawah dan .suami di atas. MEMPEROLEH ANAK PEREMPUAN) * Membasuh Vagina dengan Air + Cuka Untuk meningkatkan kadar keasaman vagina, basuhlah daerah itu dengan 1 gelas air yang sudah dicampur 2 sendok makan asam cuka. Lingkungan vagina bersuasana asam diharapkan dapat mematikan sperma Y sehingga sperma X selamat sampai tujuan. Volume sperma X yang banyak dapat meningkatkan kemungkinan menghasilkan anak perempuan. * Hindari Orgasme Saat melakukan hubungan intim, usahakan agar ejakulasi terjadi sebelum istri mencapai orgasme. Tanpa orgasme, sekresi alkalis (pengeluaran substansi yang membuat daerah vagina bersifat basa) tidak terjadi dan ini akan membuat sperma Y mati sehingga menguntungkan sperma X yang punya daya tahan lebih baik. * Posisi Muka Bertemu Muka Hubungan intim dengan posisi saling berhadapan, istri di bawah dan suami di atas sebetulnya membuat sperma tidak bisa langsung menerobos ke mulut serviks (leher rahim). Dengan begitu waktu yang dibutuhkan sperma pun akan lebih lama dan hal ini lebih menguntungkan sperma X. * Penetrasi Pendek Penetrasi pendek dilakukan dengan cara mengangkat penis hingga ke ujung vagina saat suami mengalami ejakulasi. Tindakan ini berarti memperpanjang jarak sperma ke sel telur yang diduga akan menambah persentase kesempatan sperma X mengingat daya tahannya yang lebih kuat ketimbang sperma Y. * Seks Teratur Dengan seks teratur, volume sperma yang keluar otomatis lebih sedikit karena tidak ada sperma yang ditabung. Hal ini diyakini akan meningkatkan kemungkinan mendapatkan anak perempuan. Kenapa? Sebelum mencapai sel telur, sperma harus melalui perjalanan berat. Sebagian sel sperma akan mati di perjalanan, terutama sperma Y yang berumur pendek. Akhirnya semakin lama jumlahnya akan semakin sedikit. Nah, untuk mendapatkan volume sperma yang sedikit, hubungan intim sebaiknya dilakukan setelah haid, setiap 2 hari sekali hingga 2-3 hari menjelang ovulasi. Dengan begitu, sperma X yang tahan lebih lama mungkin saja banyak yang masih tertinggal dan akan membuahi sel telur begitu ovulasi terjadi. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar